.: PENAWARAN USAHA TERBARU SAAT INI :.

Bensin Blog ini

09 December 2009

Inovasi Produk di Indonesia

Gan, kebetulan kemarin saya dapet tugas dari dosen saya. Tugasnya adalah mengamati produk-produk yang berbau inovasi yang sudah beredar di pasaran Indonesia, dan kemudian memikirkan inovasi tambahannya untuk menyaingi produk tersebut. Setelah googling kesana kemari akhirnya diputuskan inilah produknya :

1. Produk Indonesia yang memiliki nilai Inovasi
a. Permen Xylitol

Menyebarnya penemuan dan penggunaan Xylitol sebagai pemanis alami pengganti gula belum lama ini tampaknya akan mengubah persepsi negatif permen. Berdasarkan hasil uji klinis merupakan pemanis yang aman dan bermanfaat untuk kesehatan gigi dan mulut.
Xylitol juga memiliki rasa semanis gula tebu, namun kandungan kalorinya lebih rendah dan lebih lambat diserap oleh tubuh sehingga sangat aman bagi penderita diabetes. Tak cukup sampai di situ, dengan penambahan dua bahan aktif yakni Funoran dan Kalsium Fosfat, Xylitol dalam permen karet juga terbukti efektif mencegah gigi berlubang dan mempercepat proses pembentukan kembali lapisan mineral gigi (remineralisasi).


Gambar 1. Permen Xylitol

b. Minuman Energi Serbuk (Extra Joss)

Sebelumnya minuman berenergi kebanyakan mengambil konsep sebagai minuman (cairan) yang dikemas di dalam botol. Namun, Ekstra Joss + Royal Jelly dan gingseng, Produk dari extra joss PT Bintang Tojoe hadir dengan konsep minuman energy dalam bentuk serbuk dengan kandungan dan rasa susu yang memberikan manfaat bagi konsumen berupa tambahan protein, kalsium dan vitamin bagi tubuh. Pada kenyataanya minuman energi berbentuk serbuk memiliki kelebihan lain dibandingkan dengan minuman yang berbentuk cairan. Minuman berbentuk serbuk itu harganya bisa lebih murah dibandingkan dengan yang cair, dan juga lebih gampang dibawa.


Gambar 2. Ekstra Joss + Royal Jelly dan Gimgseng

c. Teh rasa sari buah dalam cup
Minuman teh dalam kemasan pada awalnya hanya memiliki rasa yang original, namun kini sudah banyak teh yang memiliki aneka rasa buah. Begitu pula pada kemasannya, sebelumnya minuman teh di kemas dalam botol kaca (glass) kemudian berkembang lagi dengan menggunakan tetrapack. Kemasan tersebut memang lebih tahan terhadap kerusakan. Namun biaya produksinyapun tidak sedikit yang pada akhirnya mempengaruhi harga jual kepada konsumen. Namun dengan inovasi kemasan dalam cup minuman teh ini harganya bisa semakin murah dan dengan inovasi aneka rasa.

Gambar 3. Teh dalam cup
d. Balsem beraroma terapi
Balsem merupakan obat luar yang digunakan untuk mengatasi nyeri, sebelumnya balsem hanya ditujukan pada fungsi utamanya yaitu mengurangi nyeri otot, namun dengan penambahan inovasi munculah balsem dengan aroma terapi sebagai efek lain dari balsem tersebut. Efek aroma terapi ini nantinya akan memberikan fungsi ganda pada balsem ini.


Gambar 4. Balsem Aromaterapi
e. Biofeul dari algae
Menurut hasil penelitian, dari tiap hektar kebun jarak pagar (Jatropha curcas), dalam setahun hanya menghasilkan 1.500 liter minyak. Ini lebih baik dibanding biji lobak yang menghasilkan 1.000 liter dan biji kubis (mustard) 1.300 liter. Namun, jarak masih kalah unggul dari kelapa (2.200 liter), sawit (Crude Palm Oil/CPO) (5.800 liter), dan terlebih lagi dari algae yang produktivitasnya mencapai 40.000 hingga 120.000 liter per hektar per tahun. Produktivitas algae benar-benar luar biasa dibanding CPO sekalipun. (Andi,2004) Selain produktivitas yang besar, biofuel dari algae termasuk salah satu solusi dalam pemenuhan kebutuhan energi agar tidak bertentangan dengan pemenuhan kebutuhan pangan.

Gambar 5. Salah satu jenis Alga

2. Produk yang dipilih untuk dikembangkan agar bisa menyaingi produk inovasi.
a. Produk yang dipilih : Minuman Energi Serbuk (Extra Joss)
b. Inovasi untuk menyaingi produk tersebut.

Secara biokimia, bahan pangan yang berfungsi sebagai penghasil energi berasal dari karbohidrat dan lipid, sedangkan protein pada dasarnya tidak dipakai sebagai sumber bahan bakar, kecuali jika asupannya berlebih. Komposisi bahan pangan untuk memasok bahan bakar yang baik terdiri dari karbohidrat 50%, lipid 30%, dan protein 20%.
Minuman berenergi pada dasarnya bukan memberikan tambahan energi namun lebih kepada stimulant bagi tubuh. Kandungan utama yang terkandung dalam minuman energi adalah taurin dan caffeine. Kandungan taurin dan kafein dalam minuman energi yang ada di pasaran ternyata lebih mendominasi dibandingkan kandungan molekul bahan bakarnya. Dilihat dari struktur, senyawa taurin dan kafein bukan merupakan molekul sumber energi. Berdasarkan fungsinya dalam metabolisme, kedua bahan kimia itu lebih cocok bertindak sebagai stimulan daripada sebagai sumber energy. Kedua bahan ini bisa ditambahkan juga pada bahan makanan. (Anonim,2009)
Kelemahan dari minuman energi serbuk adalah pada penggunaanya yang membutuhkan air, padahal tidak sewaktu-waktu orang bisa mendapatkan air yang bisa untuk di konsumsi. Untuk bisa mengatasi kekurangan tersebut perlu dibuat produk serupa dalam bentuk lain yang bisa memberikan stimulant energi bagi konsumennya.
Maka untuk menyaingi produk tersebut dibuatlah inovasi dalambentuk permen, dimana permen ini diberika kandungan taurin, cafeein dan tambahan bahan lain yang diperlukan. Mengapa dalam bentuk permen? Karena jika dibuat dalam bentuk pil produk penambah energy ini tidak akan bisa dinikmati. Lain halnya dengan permen, semua orang mengenal permen dan permen berenergi bisa dinikmati kapan saja dan dimana saja tanpa air seperti minuman energi daam bentuk serbuk.

Sumber pustaka :
http://www.indoforum.org/archive/index.php/t-13041.html
http://digilib.petra.ac.id/viewer.php
Anonim. 2009. http://id.wikipedia.org/wiki/Taurin (diakses 06 Oktober 2009)
Setiawan, Andi. 2004. Potensi Pemanfaatan Alga Laut Sebagai Penunjang
Perkembangan Sektor Industri. Makalah Ilmiah Ketua Jurusan Kimia. Universitas Lampung. Bandar Lampung

No comments:

Post a Comment

Daftar PTC Neobux